Sabtu, 01 Februari 2014

Payung Aroma Terapi jadi peluang usaha

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa puncak musim hujan bakal terjadi pada Desember 2013 hingga Januari 2014. Ini merupakan kabar buruk bagi warga Jakarta yang tengah bersiap-siap menghadapi banjir. Tapi di sisi lain, moment musim penghujan menjadi kabar baik bagi mereka yang memanfaatkannya sebagai peluang usaha, seperti yang dirasakan Daniel Lee.

Pria usia 30-an asal Garut ini berhasil meraup omzet hingga Rp 6 juta sehari dari usaha penjualan aksesori pelindung hujan. Bisnis musiman yang dijalankannya terbilang cukup sukses karena ia telah mempunyai tiga cabang kios payung di sekitar wilayah Jakarta. Sebanyak lima karyawan pun direkrut untuk membantunya berjualan.

Ada yang menarik dari produk Daniel. Lapaknya, yang dijaga salah satu karyawannya, Joe, menjual payung yang tak hanya memiliki motif yang cantik, tetapi juga aroma terapi yang menenangkan. Harganya pun relatif murah. Ia membanderol dagangannya seharga Rp 50 ribu. Ya, pemakai payung ini tak hanya bisa terlindung dari hujan tapi juga bisa menikmati wewangian yang semerbak.

Tak hanya itu, payung-payung ini juga terdiri dari beragam ukuran dengan corak dan warna yang cantik. Lapak yang biasanya berada di sekitaran kolong jembatan ini dibuka setiap hari pukul 09.00-18.00 WIB. Meski harga yang ditawarkan tak pernah stabil, lapak Daniel selalu saja ramai dikunjungi pembeli.

"Alhamdulillah ramai terus, apalagi kalau pas lagi hujannya. Tapi sayang, harga modalnya mahal. 

Kasihan pembelinya, harganya naik terus," ujar Joe.

0 komentar:

Posting Komentar