Banyak sekali hasil karya Indonesia yang mendunia. Mungkin kita mengetahui produk-produk berikut ini sebagai produk buatan Eropa, Amerika, atau Jepang, namun tahukah kamu kalau produk-produk ini ternyata asli buatan Indonesia.
1. Polygon
Bagi penggemar olahraga sepeda tentu tak asing dengan merek yang satu ini. Adalah PT Insera Sena, produsen sepeda Polygon yang berdiri sejak 1989 di Sidoarjo, Jawa Timur merupakan pembuat dan perakit sepeda untuk pasar luar negeri. Pada tahun 1991, Insera mulai memproduksi sepeda bermerek Polygon dan sepuluh tahun kemudian mengekspor produknya tersebut ke Singapura, Malaysia. Lalu dua tahun terakhir, mulai menjelajah ke Australia. Dari seluruh unit sepeda yang di produksi, 30% menggunakan merek Polygon, 20% nya untuk pasar lokal, sedangkan 10% nya untuk ekspor ke luar negeri terutama untuk sepeda jenis Mountain Bike Cosmic dan Colossus.
2. Achilles
Awal berdiri pada 1991, PT. Multistrada Arah Sarana (MASA) sudah membuat ban untuk merek-merek terkenal dunia. Pada tahun 2005, MASA sudah mulai memproduksi dan mengekspor ban merek sendiri, masing-masing Achilles, Corsa dan Strada. Dari keseluruhan produk MASA, 77% milik pasar dunia seperti Timur Tengah (22%), Asia Pasifik (19%), Eropa (17%) dan Amerika (8%). Permintaan ekspornya pun terus meningkat. Pada tahun 2006 terjual 2,4 juta ban. Dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 3 juta.
3. Buccheri
Produk-produk dari Buccheri adalah Sepatu dan Tas Kulit. Diproduksi mulai tahun 1980 melalui PT. Vigano Cipta Perdana. Banyak orang tak menyangka, bahwa merek besutan Ediansyah ini merupakan produk asli buatan Indonesia. Mayoritas penikmat sepatu dan tas kulit menyangka bahwa Buccheri adalah buatan Italia.
4. Casablanca
Siapa yang menyangka kalau merek Casablanca asli dari Indonesia? Banyak orang menduga kalau merek parfum yang banyak dipakai eksekutif muda ini, berasal dari perancis. Parfum casablanca, yang dalam iklan-iklannya banyak menampilkan model-model bule itu, ternyata diproduksi di Muara Kapuk, Jakarta.
5. Silver Queen
Silver Queen, Chunky Bar, dan Ceres, siapa yang tak kenal dengan ketiga merek coklat ini? Tahukah anda, kalau produsennya PT.Petra Foods, menjadi salah satu pemain utama di pasar global. Petra Foods, perusahaan milik keluarga Chuang ini, menjadi pesaing berat M&M’S, produsen coklat nomor wahid asal Amerika. Produk-produk dari PT.Petra Foods tersebut juga telah merambah ke setidaknya 17 negara di antaranya Thailand, Jepang, Filipina, Hong Kong, Australia, dan China.
6. LEA
Merek Jeans ini ternyata produk asli Indonesia. Meskipun toko dan iklannya bau-bau Amerika, namun produk ini murni made in Indonesia. Yang jual maupun yang beli tidak pernah minder terhadap merek ini.
7. Polytron
Melihat atau mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional.
Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.
8. J.Co Donuts
Banyak kalangan J.Co Donuts di luar negeri dan menyangka bahwa J.Co merupakan brand milik orang Singapura. Ternyata, salah. J.Co 100% asli Indonesia. J.Co didirikan oleh Johnny Andrean yang lebih dulu dikenal sebagai pengusaha salon yang sukses. Persiapan masuknya J.Co ke pasar sendiri membutuhkan waktu yang lama. Setelah selama 3 tahun, mempelajari bisnis donat, pada tanggal 26 Juni 2005, J.Co yang pertama mulai dioperaskan di Supermal Karawaci, Tangerang. Saat ini, selain telah membuka cabang di 19 kota di Indonesia, J.Co juga sudah membuka cabangnya di beberapa negara, di antaranya Singapura, Malaysia, dan China.
9. Indomie
Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia. Di Indonesia, Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk dari perusahaan milik Sudono Salim ini mulai dibuat pertama kali pada tanggal 9 September 1970 dan dipasarkan ke konsumen sejak tahun 1972, dahulu diproduksi oleh PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd., dan pertama kali hadir dengan rasa Ayam dan Udang. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa; hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu menembus pasar internasional . Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.
Indomie pernah diperkenalkan di Nigeria sejak tahun 1988 dan mulai diproduksi tahun 1995 melalui Dufil Prima Foods, di mana itu adalah merek yang populer dan memiliki pabrik mie instan terbesar di Afrika. Indomie telah tumbuh menjadi merek mi instan di seluruh dunia.
10. Kopi Luwak
Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD 100 per 450 gram. Saat ini kopi luwak menjadi kopi favorit di Jerman.
0 komentar:
Posting Komentar